INDONESIANEWSCOVER.COM
BOGOR - Pesan bijak para leluhur adalah bahwa sebaik-baik manusia diantara kita adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Untuk itu, Aktivis Komunitas Peduli Kawasan Resapan Air menggagas tujuan merubah ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya hutan dengan harapan dapat menyelamatkan kawasan resapan air "Selamatkan kawasan resapan air sekarang"
Akuvis lingkungan Bogor Raya sering Kritisi Kawasan puncak Kabupaten Bogor pelaku bisnis wisata banyak yang menabrak aturan adapun ada kajian tapi sembarang yang di jadikan Azas Terlanjur ,Setiap tahun pembangunan vila di Kawasan Puncak semakin bertambah, karena melihat daerah ini sangat komersial, apalagi kesadaran masyarakat semakin berkurang dalam penjagaan lingkungan,ungkap
Apalagi yang di jalankan Mega Proyek PT JASWITA BUMD kini yang sampai ramai di media cetak dan online terkait Lahan PT PN VIII KSO Mega proyek Ke PT Jaswita hingga berita terakhir dari Durasi.co.id wakil ketua DPRD wawan haikal kurdin berkomentar, Bangunan plat merah bila tidak mengantongi izin hentikan dan Kajian nya jangan sembarang kembalikan bangunan tersebut ke awal.
Awal maret ini kembali di buka lagi pembangunan Mega Proyek PT Jaswita di Riung Gunung menjadi tanda tanya besar yang sempat vakum berhenti karena adanya Kritisan masalah perizinan, Jumat 29/03/2024 Dinas DPKPP Kab Bogor terkait yang mengawasi dan mengkaji PBG hingga saat di konfirmasi tidak menjawab pertanyaan Wartawan.
Zefferi pun Humas Aktivis Lingkungan Matahari komentar tegas untuk proyek PTJaswita, lahan KSO dari PT PN VIII untuk kawasan puncak andai di izinkan Atau PBG keluar tetap tidak bisa apalagi yang di bangunan beton, Andai pun boleh PT PN VIII bisa di KSO kan tidak di alih fungsikan ,puncak itu tempat resapan air tidak bisa di ganggu gugat dan kita harus pikirkan kedepan nya dampak bila lahan di alih fungsikan ,"ungkap zefferi. (Achmad H)
Sumber :
Zefferi
Humas Aktivis Lingkungan Matahari
Posting Komentar untuk "Aktivis Lingkungan Bogor Kritisi Keras Tidak Boleh Bangun Gedung Di Kawasan Hutan Produksi"