SEKDES DESA DIDUGA MARK'UP ANGGARAN KETAHANAN PANGAN 2024

 



INDONESIANEWSOVER.COM

BOGOR - Sekdes Citeureup Diduga melakukan Mark Up Anggaran sekaligus memonopoli Dana Desa tahap (1) tahun anggaran 2024 hingga ratusan juta Rupiah dalam Program kegiatan Ketahanan Pangan , Minggu ( 06/10/2024)


Setidaknya paling rendah 20% Dana Desa di alokasikan untuk ketahanan pangan dan hewani di masing-masing Desa. Hal ini mengisyaratkan pentingnya memprioritaskan keberlanjutan pangan dan hewani dalam perencanaan penggunaan Dana Desa.



Kondisi terpenuhinya Pangan bagi masyarakat yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya aman,  bergizi, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat.


Namun Program tersebut berbeda dengan yang di lakukan Pemdes Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.  Kandang ayam petelur yang di bangun di bantaran kali di RT 05 RW 08 mengundang ribuan lalat dan nyamuk karena tidak adanya perawatan serta kebersihan yang terjaga, dalam kegiatan tersebut tidak juga di ketahui oleh Rukun Warga (RW) setempat.


Aldi selaku Sekretaris Desa ( Sekdes ) Desa Citeureup saat di konfirmasi di lokasi kegiatan dengan satu teman nya dengan memakai celana pendek tanpa memakai baju menyampaikan, bangunan kandang ayam yang di buat dan di dirikan di bantaran kali itu boleh - boleh saja, asalkan kotorannya tidak di buang ke kali dan penumpukan kotoran nya Memang sengaja di biarkan atau di kumpulkan untuk menunggu datangnya pembeli kotoran ayam datang ke lokasi kegiatan, tapi entah kapan pembeli akan datang untuk mengambilnya . Ucap Aldi sambil mengusap - ngusap kakinya karna gangguan lalat di sekitarnya.


Lanjut Aldi menyampaikan Ayam - ayam petelur yang di beli 1000 ekor dari Pakansari dekat perumahan genteng miring dengan harga Rp 130.000 per ekor yang totalnya. Rp 130.000.000 tergolong harga yang wajar juga bangunan kandang dan pakan ayam yang menghabiskan Rp 140.000.000. Rabu ( 04 - 09 - 2024 )


Dengan melihat sosok Sekretaris Desa pada  waktu jam kerja ada di lokasi kegiatan dengan memakai busana yang layaknya seorang penggali sumur, dugaan pun lebih memperjelas, bahwa secara tidak langsung memperlihatkan bahwa dalam program kegiatan ketahanan pangan tahap satu 2024 tidak di kelola oleh kelompok tani, melainkan di kelola Sekertaris Desa sendiri beserta satu teman nya.


Abdul Rojak selaku ketua RW 08 saat di konfirmasi Via Telpon menyatakan saya tidak mengetahui kegiatan tersebut, siapa kelompok tani nya yang mengelola,juga kapan mulainya kegiatan dan bahkan sampai saat ini saya belum melihat kandang atau ayam tersebut karna belum ke lokasi. Ucap Abdul Rojak


Dengan percakapan ketua RW setempat yang tidak mengetahui keberadaan kegiatan ketahanan pangan Ayam petelur di lingkungan nya, jelas terjadi minimnya pengawasan dan kurangnya koordinasi antara Pemdes dan lingkungan setempat serta jelas tidak mengutamakan maupun menciptakan kemanfaatan, kesehatan, dan mutu. Namun lebih kepada kepentingan Pribadi pengelolanya karna sejatinya kegiatan tersebut tidak memerhatikan akan dampak lingkungan juga yang akan mengkonsumsi ayam atau telor tersebut.


PJ Kepala Desa Citeureup yang akrab di sapa Ardi saat di konfirmasi Via telpon mengungkapkan bahwa dari awal sampai akhir terkait kegiatan Ketahanan Pangan tahap satu 2024 semua sudah di serahkan kepada Sekretaris Desa selaku TPK, pokoknya apa yang di sampaikan Sekretaris Desa selaku TPK saya rasa pandangan nya tidak akan jauh berbeda. ( 10  - 9 - 2024 )


Terkait pengelola kelompok tani yang di pertanyakan kepada PJ Kepala Desa Citeureup belum terjawab.Sampai berita ini di tayangkan belum bisa di konfirmasi kembali.

( ghemboos INC )

Posting Komentar untuk "SEKDES DESA DIDUGA MARK'UP ANGGARAN KETAHANAN PANGAN 2024"