Kritik Terhadap Kinerja Dinas Pendidikan Kota Bogor oleh Ormas Laskar Merah Putih (LMP)

Indonesianewscover.com

Pada tanggal 5 November 2024, Laskar Merah Putih (LMP), sebuah organisasi masyarakat (ormas), mengunjungi Dinas Pendidikan Kota Bogor. Dalam kunjungan ini, LMP menyampaikan sejumlah keprihatinan terkait kondisi pendidikan di kota tersebut, khususnya mengenai perilaku dan kebijakan yang mereka anggap merugikan siswa. Berikut tiga isu utama yang dibahas:

Indonesianewscover.com

1. Perkelahian Antar Pelajar di Kota Bogor

LMP mengungkapkan kekhawatirannya terhadap maraknya perkelahian antarpelajar di Kota Bogor. Mereka menekankan pentingnya peran sekolah dan dinas pendidikan dalam mencegah aksi kekerasan tersebut agar tercipta lingkungan belajar yang aman dan kondusif.

2. Praktik Pungutan Liar oleh Oknum Guru dan Komite Sekolah

LMP juga menyoroti adanya pungutan liar (pungli) yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum guru dan komite sekolah. Padahal, dalam Peraturan Menteri Pendidikan No. 75 Tahun 2016 disebutkan bahwa komite sekolah tidak diperkenankan menarik dana dari siswa atau orang tua dengan alasan apa pun. LMP menuntut agar praktik semacam ini dihentikan dan diawasi lebih ketat.

3. Kasus Amoral di SMP PGRI 11 Kota Bogor

Di SMP PGRI 11 Kota Bogor, terdapat laporan mengenai oknum guru yang diduga bersikap amoral terhadap murid hingga menyebabkan luka dan pingsan. Kasus ini dinilai mencoreng citra dunia pendidikan dan menunjukkan perlunya pengawasan serta tindakan tegas terhadap tenaga pendidik yang melanggar etika.

Namun, kunjungan LMP ini dikabarkan tidak membuahkan hasil yang memuaskan, mengingat keputusan yang diharapkan tidak kunjung tercapai. Hal ini memunculkan keprihatinan mendalam dari LMP terkait masa depan pendidikan di Indonesia. Mereka berharap dunia pendidikan bisa segera diperbaiki agar dapat menghasilkan generasi penerus yang berkualitas dan berintegritas.

Kabar ini menggambarkan desakan dari masyarakat kepada pemerintah agar lebih peduli terhadap mutu pendidikan dan segera menangani masalah-masalah yang ada demi masa depan bangsa.

Sumber rilis: ridwan