Sekwil DPP Lidik pro Ri Jawa Barat merasa kecewa atas statement Mentri desa Pdt




Teguh priyanto  Menyesalkan steatmen Menteri Desa PDT BPK  Yandri Susanto baru-baru ini , yang mengatakan kepada Jendral Polisi M Fadil Imran bahwa Wartawan Bodrek dan LSM abal-abal mengganggu kinerja kepala Desa.



Menurut teguh, seharusnya seorang pejabat sekelas Menteri harus dapat menjaga ucapannya sehingga tidak membuat gaduh di tengah masyarakat.


Bahwa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Masyarakat melalui organisasi baik LSM maupun jurnalis/wartawan dapat melakukan kontrol dan monitoring tata kelola pemerintah terhadap penggunaan anggaran Negara, terbukti setelah Pemerintah Pusat menggelontorkan anggaran kepada desa, tapi masih banyak desa yg belum menunjukkan perkembangan yg berarti sehingga maksud dan tujuan dari pengalokasian dana desa belum sepenuhnya efektif.


Untuk itu menurut teguh priyanto , peran serta  LSM dan Wartawan sangat dibutuhkan untuk mengawal dan mengawasi penggunaan anggaran Negara yang diberikan kepada desa.


Menteri Desa PDT harus segera memberikan klarifikasi atas statemen "Wartawan Bodrek dan LSM abal-abal" mengganggu kinerja kepala desa, atau apakah Menteri Desa PDT ,memang sengaja ? melonggarkan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan desa,sehingga ada nya kesempatan untuk berbagi jatah. penyimpangan anggaran Dana Desa dari para kepala desa??


Apabila Menteri Desa PDT tidak segera melakukan klarifikasi dan meminta maaf atas statemen tersebut di atas, maka kami akan melakukan konsolidasi dengan teman-teman wartawan dan LSM untuk melakukan aksi unjuk rasa untuk meminta kepada Bpk Presiden Prabowo Subianto agar mengganti atau memberhentikan Yandri Susanto sebagai Menteri Desa PDT, demikian pungkas Teguh priyanto.

Posting Komentar untuk "Sekwil DPP Lidik pro Ri Jawa Barat merasa kecewa atas statement Mentri desa Pdt "